Kamis, 27 November 2008

Seminar Pemanfaatan Media On-line di Museum BI Jakarta Kota

by iptek.net.id

Mengundang Blogger untuk mempromosikan museum... mengapa tidak !?! Pada giliran berikutnya diharapkan sang dedengkot blogger se-tanah air lalu dapat melakukan metode gethok-tular pengalaman pribadinya dalam mengenali keberadaan Museum BI di Jakarta Kota kepada sesama blogger khususnya serta kaum muda usia pada umumnya.
Demikian antara lain korelasi antara kehadiran dan presentasi Enda Nasution sosok “Radja Bloger” se-tanah air dalam acara seminar yang diselenggarakan Museum Bank Indonesia 26 NOV mengetengahkan topik bahasan : “Pemanfaatan Media On-Line sebagai Sarana Pembelajaran dengan Kemasan Marketing”. Pembicara pertama yakni Dr. Ninok Leksono ---Redaktur Senior Kompas--- membawakan presentasi “New Media for the Museum” serta Dr. Amalia Maulana ---Konsultan Senior Pemasaran & Riset On-line--- yang tampil pada kesempatan kedua membawakan topik berjudul “Perilaku Pengguna Media On-Line”.
Agaknya yang barangkali menjadikan sebagian besar undangan ---berjumlah -/+ 40 peserta dari kalangan pers dan media on-line, pengelola museum, PP-Iptek TMII, dll--- selain terkesan paparan materi seminar namun justru tergugah selingan berupa acara jelajah Museum BI yang menampilkan sebuah ruang pameran numismatik yang memamerkan koleksi mata uang di Nusantara sejak zaman pra-penjajahan Belanda hingga BI masa kini. Sisi arsitektur bangunan museum bernilai sejarah tahun 1928 peninggalan zaman Belanda : De Javasche Bank pun memberikan nilai tambah berkesan.

Dalam kedua sesi pembahasan awal seminar dipaparkan mengenai betapa kemajuan teknologi masa kini ---khususnya konvergensi TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi--- meluasnya media on-line Internet di tanah air sejak satu dekade yl dan meluasnya penggunaan perangkat komputer pc dan perangkat komunikasi personal dengan segala kemudahan serta harga yang semakin terjangkau benar-benar merubah perkembangan tatanan media masa kini. Dengan konsekwensi munculnya pola perilaku hidup baru : “multimedia life style”. Gaya hidup yang merasuk sedemikian rupa pada kalangan ABG diseluruh dunia hingga muncul istilah “Digital Generation” bagi generasi masa kini kelahiran paruh-1980-an & awal 1990-an. Tak luput pula Ninok menyitir kekhawatiran tersendiri yang terjadi untuk Indonesia betapa meluasnya penggunaan media on-line Internet dan komunikasi seluler justru mengenyahkan budaya membaca di kalangan generasi muda tanah air yang sesungguhnya belum memiliki pijakan yang kokoh dan tengah dalam kondisi kemunduran dibandingkan dengan generasi terdahulu yang beratribut “semangat 45” yang gemar membaca.
Kedua pembahasan diatas bersambut paparan ketiga “Blog sebagai alat Ajar” oleh Enda Nasution; betapa kalangan generasi pengguna media on-line masa kini yang beraktivitas berkebiasaan budaya serba “instant” dan “multi-tasking” pada gilirannya menimbulkan perubahanan besar dalam sisi pengajaran termasuk lewat media : “blog” ---istilah yang muncul dari singkatan 2 kata web & blog--- ataupun istilah “prosumer” : producer & consumer yang melekat pada sosok seorang blogger.

Aktivitas blog di tanah air pun menunjukkan angka peningkatan tinggi yakni naik berlipat dua menjadi 600.000 dari sekitar 300.000 blog setahun yl seperti yang terungkap dari event “PestaBlogger 2008” yang baru usai 22 NOV yang dihadiri lebih dari 1000 blogger berlangsung di Auditorium BPPT JKT Pusat. Diingatkan pula oleh sosok tokoh berusia muda Enda Nasution yang telah menyandang Radja Blogger Indonesia bahwa pada tahun 2010 saat konstruksi jaringan komunikasi on-line kabel bawah laut mulai menjalin seantero Nusantara, selain akan dapat mengentaskan “digital divide” maka diperkirakan akan dengan seketika pula diramaikan kemunculan blog yang berlipat ganda di tanah air. Sebagian orang yang hidup sekarang dan berusia menjelang paruh baya mungkin akan hanya agak beruntung untuk mengikuti alir sepenggal sejarah zaman kecanggihan dunia digital masa kini namun bagi kalangan berusia seperempat baya ---usia sekitar 25th--- agaknya akan dapat benar-benar beruntung untuk menjadi saksi sejarah akan ujung terakhir pencapaian segala kecanggihan teknologi TIK.

Sumber: Portal Iptek. / Rizal AK.

0 comments: